♠ Posted by widy in collection widykaa task,environment at 03.17
ANALISIS AIR
I. TUJUAN
PERCOBAAN
Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti menggunakan alat
Waterproof Cyberscan PCD 650 dengan baik dan benar untuk mengukur parameter
fisik air seperti pH,, Conductivity, TDS, Resistivity, dan kadar Oksigen.
II. ALAT DAN BAHAN
YANG DIGUNAKAN
* Bahan yang digunakan
1. Air Kemasan dengan merk Aqua
2. Air kemasan dengan merk
Pocari Sweat
3. Air Kemasan dengan merk
Frestea
4. Air Kemasan dengan merk
Mizone
* Alat yang digunakan
1. Gelas Kimia 500ml : 4 buah
2. Waterproof Cyberscan PCD 650 : 1 buah
III.
GAMBAR ALAT
Gelas
Kimia
IV.
DASAR TEORI
Kualitas
air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau komponen lain
di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter yaitu fisika
(suhu, kekruhan, padatan suspensi dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen
terlarut, BOD, dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton,
bakteri, dan sebagainya) (Effendi, 2003)
Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah (O-fish, 2009) :
1. Rendah kadar
amonia dan nitrit
2. Bersih
secara kimiawi
3. Memiliki pH,
kesadahan, dan temperatur yang sesuai
4. Rendah kadar
cemaran organik, dan
5. Stabil
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, yang pertamana
adalah pengukuran kualitas air dengan parameter fisika dan kimia,
sedangkan yang kedua adalah pengukuran dengan menggunakan parameter biologi.
(Sihotang, 2006)
Suhu air dipengaruhi komposisi substrat, kecerahan, kekeruhan, air tanah, dan
pertukaran air, panas udara akibat respirasi dan naungan dari kondisi perairan
tersebut.
Kecerahan suatu perairan menentukan sejauh mana cahaya matahari dapat
menembus suatu perairan dan sampai kedalaman berapa proses fotosintesis dapat
berlangsung secara sempurna. Kecerahan yang mendukung adalah pinggan secchi
disc mencapai 20-30cm dari permukaan. (Chakroff dalam Syukur, 2002)
Novotny dan Olem, 1994 (dalam Effendi, 2003) menyatakan bahwa sebagian
besar biota akuatik sensitive terhadap perubahan H dan menyukai nilai pH
sekitar 7-8,5. Nilai pH sangat mempengruhi proses biokimia perairan, misalnya
proses nitrifikasi akan berahir jika pH rendah. Sedangkan menurut Haslam, 1995
(dalam Effendi, 2003) menambahkan bahwa pada pH ˂4, sebagian besar tumbuhan air
mati karena tidak dapat mentoleir terhadap pH rendah.
Kelarutan oksigen dalam air tergantung dai suhu air. Kelarutan oksigen dalam
air akan berkurang dari 14,74 mg/L pada suhu 0ͦC menjadi 7,03mg/L pada suhu 35
ͦC. Dengan kenaikan suhu air terjadi pula penurunan kelarutan oksigen yang
disertai dengan naiknya kecepatan pernafasan organisme perairan, sehingga
sering menyebabkan terjadinya kenaikan kebutuhan oksigen yang disertai dengan
turunnya kelarutan gas-gas lain didalam air.
Peningkatan suhu sebesar 1ͦC meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10.
Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan organik dapat mengurangi
kadaroksigen terlarut hingga mencapai no. (Brown dalam Effendi, 2003).
Kasry (1995) mengemukakan bahwa tingginya tingkat co2 bebas dalam air
dihasilkan dari proses perombakan bahan organik dan mikroba. Kadar
karbondioksida bebas yang dikehendaki tidak lebih dari 12 mg/L dan kandungan
terendah adalah 2 mg/L. Kandungan CO2 bebas diperairan tidak lebih dari 25mg/L
dengan catatan kadar O2 terlarut cukup tinggi.
Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara
sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga faktor kanopi(penutupan oleh
vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Disamping itu, pola temperatur
peraitran dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor antrophogen seperti limbah.
(Barus, 2003)
Suhu tinggi tidak selaluberakibat mematikan tetapi dapt menyebabkan
gangguan status kesehatan untuk jangka panjang. Pada suhu rendah, akibat yang
ditimbulkan antara lain ikan menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Pada
dasarnya, suhu rendah memungkinkan air mengandung O2 lebih tinggi, tetapi suhu
rendah menyebabkan stres pernafasan pada ikan berupa penurunan laju pernafasan
dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ika-ikan akibat
kurangnya O2. (Irianto, 2005)
pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan.
Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persdiaan air
memiliki pH antara 7-8,2. Namun beberapa air memiliki pH dibawah 6,5 atau
diatas 9,5.(Iclean, 2007)
Perubahan pH berkaitan dengan
kandungan oksigen dan CO2 dalam air. Pada siang hari jika O2 naik akibat
fotosintesisa fitiplankton, maka pH juga naik. Kestabilan pH perlu
dipertahankan karena pH dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme air.
(Subarijanti, 2005)
Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari
udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, dan dari proses
fotosintesis. Selanjutnya alir kehilangan oksigen melalui pelepasan dari
permukaan air ke atmosfer dan melalui kegiatan respirasi dari organisme.
(Barus, 2003)
HIDROSFER
Air mempunyai manfaat yang
sangat vital bagi kehidupan, karenanya tidak ada makhluk yang dapat bertahan hidup tanpa air. Suplai air
di alam tidak akan habiskarena air mengalami siklus yang terus menerus
sebagaimana digambarkan dalam siklus hidrologis. Kualitas air dapat turun ke tingkat dimana air tidak
berguna lagi,membahayakan atau bahkan mematikan.Kelimpahan air di alam:
Masalah air:
1.
Suplai air bersih
2.
Menjaga kualitas air bersih meskipun secara global kuantitas air di alam tidak pernah
berubah,tetapi kualitasnya
terus mengalami penurunan jika tidak dijaga dengan ketat melaluikontrol
kualitas.
Analisis
air sangat diperlukan untuk menjaga kualitas air alam.Diagram alir peran
ilmu-ilmu dasar dalam pendukung teknologi air dan air limbah
Kimia hidrolika Biologi Distribusi air dan penampungan air limbah
Hidrologi Pemrosesan air kualitas air dan polusi pemrosesan air limbah
Pengolahan limbah tingkat lanjut dan reklamasi air
penggunaan kembali air.
BEBERAPA PENGERTIAN BERKAITAN DENGANANALISIS AIR
A.
POLUSI AIR
1.
Penggunaan air oleh
manusia menyebabkan degradasi kualitas airkarena masuknya zat-zat polutan
2.
Sampai batas
tertentu, sungai dan laut sesungguhnya mempunyaisystem pemurnian diri (self
purification ability)
3.
Air dikatakan
tercemar (polusi) apabila zat-zat pencemar yangmasuk ke dalam badan air
melebihi kapasitas pemurnian diri air
4.
Polutan air adalah segala sesuatu
(biologi, fisika atau kimia) yangberada dalam air pada level yang berlebihan
sehingga membahayakan makluk hidup termasuk manusia
EUTROFIKASI
Eutrofikasi adalah kondisi
dimana terjadi kenaikan konsentrasi makanan (nutrients) dalam badan air.
Nutrients unsur-unsur essensial untuk pertumbuhan makhluk hidup (C,N,P,K,S dan
beberapa logam runut).
Kegiatan manusia umumnya mengakibatkan kenaikan nutrients
yang berlebihan dalam
air atau disebut dengan eutrofikasi cultural, hal ini lebih jauh dapat
mengakibatkan peningkatan pertumbuhan fitoplankton (algae
bloom). Pertumbuhan
algae yang sangat lebat akan menyebabkan alga yang ada di bawah
permukaan air akan mati karena kekurangan cahaya, alga
yang mati ini akan mengalami
dekomposisi dengan mengkonsumsi oksigen terlarut, akhirnya ikan akan kekurangan oksigen dan akan mati.
Macam-macam sampling dalam analisis air dan air limbah :
1. Grab sampling, diambil pada waktu kurang lebih bersamaan dan sampel-sampelyang diperoleh
dianalisis secara terpisah. Masalah utama : jumlah sampel yang reliabel vs
hargaJumlah sampel : 1 – 100/ hari bergantung pada bahan yang akan disampling. Beberapa ilustrasi :
a.
Air sumur yang dalam yang telah
dipakai untuk beberapa lama :Kualitas air sumur tersebut seragam (uniform), sehingga
suatu sampel grabtunggal akan memberikan gambaran yang benar tentang keadaan
air sumur tersebut.
b.
Perairan yang berubah secara
perlahan, misalnya sungai yang besar; sampel grab sehari sekali sudah cukup
mewakili.Karakter bahan sampel yang
berubah-ubah secara cepat (kurang dari 24 jam) :Grab sampling dengan
internal yang singkat sebaiknya dilakukan, contoh limbah industri : setiap 15 –
25 menit untuk dianalisis pH; keasaman danal kalinitas kemudian sampel-sampel
tersebut digabung untuk dianalisis lebih lanjut setiap, misalnya 3 jam sekali.
2. Composited sampling, terutama digunakan untuk mengevaluasi efisiensi fasilitas pengolahan
air limbah yang hanya memerlukan informasi tentang nilai rata-rata Cara :
sampel diambil secara teratur pada selang waktu tertentu (misalnya 4 atau
2 jam) kemudian dikumpulkan sebagai sampel besar setiap 24 jam. Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah lama pengumpulan dan volume pengambilan
V.
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Petunjuk Penggunaan Alat
1.
Alat Waterproof
Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiannya memakai 2 sumber arus listrik yaitu
dari baterai dan sumber arus listrik PLN, jika dalam pengoperasiannya akan
menggunakan sumber arus PLN pastikan batere yang terdapat didalam alat dilepas
terlebih dahulu untuk menghindari korsleting yang berakibat akan merusak alat.
2.
Alat Waterproof
Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang
tinggi, jadi pastikan setelah memakai alat elektroda nya dibilas dan
dibersihkan.
3.
Tidak dibenarkan
dan dianjurkan merubah settingan alat selain yang diberikan oleh instruktur dan
teknisi.
B. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Menyiapkan 4
jenis air kemasan dan memasukkannya
kedalam gelas kimia 500ml, dan beri label.
2.
Menghubungkan kabel
daya ke sumber arus PLN dan menekan tombol F4 ( ON ) selama 3 detik.
3.
Memasukkan
elektroda ke dalam larutan/ cairan yang akan diukur, minimal 1/3 bagian
elektroda terendam, menunggu beberapa saat sampai pembacaannya stabil, mencatat
pH yang terlihat di layar.
4.
Menekan tombol Mode
( F3 ) beberapa kali sampai di layar terdapat tulisan Measuring Cond di layar.
5.
Menunggu beberapa
saat sampai didapat pembacaan yang stabil, kemudian mencatat hasilnya.
6.
Menekan tombol Mode
( F3 ) beberapa kali sampai di layar terdapat tulisan Measuring TDS di layar.
7.
Menunggu beberapa
saat sampai didapat pembacaan yang stabil, kemudian mencatat hasilnya.
8.
Menekan tombol Mode
( F3 ) beberapa kali sampai di layar terdapat tulisan Measuring Res di layar.
9.
Menunggu beberapa
saat sampai didapat pembacaan yang stabil, kemudian mencatat hasilnya.
10. Untuk pembacaan % Dissolved Oxygen dan Oxygen
Concentration menggunakan cara yang sama seperti langkah diatas.
VI.
DATA PENGAMATAN
No
|
Sampel
Air
|
pH
|
Conducti-vity
(ms)
|
TDS
(ppm)
|
Resisti-
vity
( ohm )
|
%
DO
|
Konsentrasi
DO
(ppm)
|
Temperatur
|
1
|
Air Aqua
|
6,26
|
206,6
|
190,8
|
2625
|
100,9
|
7,71
|
29,4
|
2
|
Air Pocari
Sweat
|
3,47
|
2,449
|
2,265
|
220,8
|
101,3
|
7,89
|
28,4
|
3
|
Air Frestea
|
6,06
|
632,1
|
585,7
|
853,8
|
105,1
|
8,85
|
22,6
|
4
|
Air Mizone
|
3,56
|
2,100
|
1,946
|
256,4
|
111,2
|
9,27
|
24
|
VII. ANALISA DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat saya
analisa bahwa kadar oksigen yang terdapat pada sampel-sampel air sangat
bermacam-macam. Pada percobaan analisa air kami menggunakan sampel Air Aqua,
Air pocari sweat, air frestea dan air mizone didapatkan data-data seperti air
aqua dengan pH sebesar 6,26, Conductivitynya 206,6 mS. Besar TDSnya adalah 190,8 ppm dan
resistivitynya 2625 ohm dan % Do yang didapat
100,9%. Pada Air Minum pocari sweat % DO
yang didapat yaitu 101,3 %. Itu berarti kadar Oksigen cukup banyak namun tidak
sebanyak yang terdapat pada Air mizone yang % DOnya yaitu 111,2%. Pada Air
pocari sweat pH yang didapat dari percobaan tersebut adalah 3,47, Conductivitynya 2,449 mS. Besar
TDSnya adalah 2,265 ppm dan resistivitynya 220,8 ohm
dan konsentrasi yang didapatkan yaitu 7,89 ppm.
Dan sampel
selanjutnya yaitu air Frestea suhu yang terlihat pada alat adalah 22,6 oC,
sedangkan untuk pH nya adalah 6,06, kemudian Conductivitynya 632,1 mS. Besar
TDSnya adalah 585,7 ppm dan resistivitynya 853,8 ohm. Persentase DO dalam
sampel adalah 105,1% dan konsentrasi DOnya sebesar 8,85 ppm. Pada air mizone pH
yang didapatkan yaitu 3,56, dengan temperature 24 oC,
conduktivitynya 2,100 mS. Besar TDSnya yaitu 1,946 ppm, resistivity yang
didapatkan 256,4 ohm, persentase DO pada air mizone sangat tinggi dibandingkan
air sampel yang digunakan lainnya yaitu sebesar 111,2% dan konsentrasi DO
sebesar 9,27 ppm.
VIII. KESIMPULAN
·
Pada Air aqua pH yang
didapat yaitu 6.26, pada air pocari sweat pH yang didapat 3,47, pada air
frestea pH yang didapat 6,06, dan pada
air mizone pH yang didapat 3,56.
·
Besarnya % DO
menunjukkan besarnya kadar Oksigen yang terdapat dalam suatu air.
·
Air mizone memiliki
kadar Oksigen yang paling besar, dibandingkan
sampel yang digunakan lainnya.
·
Sampel
air aqua
Suhunya : 29,4 oC
pH :
6,26
Conductivity : 206,6 mS
TDS : 190,8 ppm
Resistivity : 2625 ohm
% DO : 100,9
Konsentrasi DO :
7,71ppm
·
Sampel air pocari sweat
Suhunya : 28,4 oC
pH :
3,47
Conductivity : 2,449 mS
TDS : 2,265 ppm
Resistivity : 220,8 ohm
% DO : 101,3
Konsentrasi DO : 7,89 ppm
·
Sampel air frestea
Suhunya : 22,6 oC
pH :
6,06
Conductivity : 632,1 mS
TDS : 585,7 ppm
Resistivity : 853,8 ohm
% DO : 105,1
Konsentrasi DO : 8,85 ppm
·
Sampel air Mizone
Suhunya : 24 oC
pH :
3,56
Conductivity : 2,100 mS
TDS : 1,946 ppm
Resistivity : 256,4 ohm
% DO : 111,2
Konsentrasi DO : 9,27
IX.
PERTANYAAN
1. Selain
dari parameter fisik terdapat juga parameter kimia dan mikrobiologi sebagai
syarat mutu air baku, jelaskan dan uraikan parameter kimia dan mikrobiologi ?
Jawab :
ANALISIS SIFAT KIMIA AIR
·
Salinitas/ Kegaraman
Merupakan residu terlarut dalam air,
apabila semua bromide dan iodide dianggap sebagai klorida. Pada penentuan ini
digunakan metode Argentomteri atau salinometri. Salinometri merupakan cara
mengukur salinitas dengan alat salinometri.
·
Klorositas
Yaitu kadar klor dalam satuan mg/L.
yang digunakan pada perhitungan salinitas. Perhitungannya sama dengan
salinitas.
·
Kesadahan
Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+
yang dapat ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan
menggunakan indikator Eriochrome Black T.
·
Alkalinitas
Alkalinitas merupakan kapsitas air
untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya
dengan buffer, alkalinitas merupakan pertahanan air terhadap pengasaman.
Alkaliniti adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan
sebuah analisa makro yang menggabungkan beberapa reaksi . alkalinitas dapat
ditentukan dengan titrasi asam basa yaitu dengan menitrasi sample air dengan
asam-asam kuat yaitu asam sulfat dan asam klorida.
ANALISIS
MIKROBIOLOGI
Hampir
di setiap badan air, baik air alam maupun air buangan terdapat bakteri-bakteri.
Kecuali pada air tanah yang telah tersaring oleh lapisan geologis tanah,
sehingga semua bakteri yang pada umumnya berukuran 0,5-3 µm akan tertahan. Air
yang telah disuling cukup lama atau air yang telah melalui proses desinfeksi
secara teratur, juga bebas akan bakteri yang berbahaya.
Tes
mikrobiologi adalah tes untuk mendeteksi adanya jenis bakteri dan sekaligus
menaksir konsentrasinya. Ada tiga metoda yang tersedia yaitu: satandar plate
count ( SPC), metoda dengan tabung fermentasi / metoda most probable number dan
metoda penyaringan pada membrane. Jenis bakteri yang dianalisis adalah bekteri
total, E.Coli (coli tinja), coli total
2. Sebutkan
macam – macam peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata kelola air
limbah!
Jawab :
·
Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidupnomor 03 tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi
kawasan industry
·
PP
Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
·
PP
No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah
B3
X.
DAFTAR PUSTAKA
§ Instruction
Manual Book Waterproof CyberScan PCD 650 Alaerts, 1987. Metode Penelitian Air.
Usaha Nasional. Surabaya.
0 komentar:
Posting Komentar